Journey To Reach My Dreams: KANGEN

Tidak terasa sudah 3 bulan saya ga kerja kantoran. Terkadang kangen juga dengan pekerjaan saya sewaktu di Balikpapan. Ya sejak awal berkarier di bank tersebut di Balikpapan, saya lebih banyak berkutat di marketing kredit dan saya memang excited banget dengan pekerjaan itu. Gimana tidak, saya bisa kenalan dengan para pengusaha besar karena kebetulan saya juga memegang corporate, bisa mempelajari aktivitas bisnis mereka, lalu menganalisa kelayakan kredit yang mereka ajukan dibandingkan dengan kemampuan mereka membayar, lalu memperjuangkan di panitia kredit. Wuah... seneng banget bila mendapat approval dan mengabarkan kepada nasabah. Setelah itu saya masih mengamati perkembangan bisnis si debitur lho karena kalau mulai batuk2 saya juga yang repot kalau mereka ga bayar angsuran.

Saya sering mendengarkan cerita awal mula para pengusaha tersebut memulai perjuangan mereka sebagai pebisnis dan itu memang harus saya tanyakan kepada mereka sebagai bahan analisa saya. Terkadang saya pun harus membuatkan laporan keuangan karena banyak pebisnis yang ga ’ngeh’ akan pentingnya neraca dan laporan keuangan sebagai acuan perkembangan bisnis mereka. Caranya ya dengan nanya satu persatu item yang menyusun lap-keu tersebut. Juga dengan melihat aktivitas rekening di bank. Banyak deh caranya. Kadang ada yang reasonable kadang ada yang ngarang. Lama2 kami bisa tahu mana pengusaha yang bener mana yang pembualan hanya dari ngobrol sesaat. Apalagi kalau udah ngasih berkas lap-keu, neraca atau nota bon, SPK, ngecek di BI wah bisa ketahuan belangnya he..he... Pokoke saya sangat menikmati kerjaan saya dan ga kepikiran sama sekali untuk resigned. Kalaupun suatu saat saya punya side job (bisnis) saya ga akan meinggalkan kerjaan saya begitu yang selalu saya sampaikan ke temen2... sampai tiba saatnya saya harus mengikuti suami ke Jakarta. Ya, di Jakarta saya ditempatkan di dept.admin kredit, meski sama-sama berhubungan dengan kredit tapi sekarang saya berada di belakang layar. Bukannya ga ada posisi di marketing, tapi saya agak trauma dengan perselisihan dengan bos saya sewaktu di Balikpapan. Sebagai marketing saya memang harus mencapai target yang ditentukan oleh bos, dan bos saya pun ditarget dari kantor pusat. Namun tentu saja saya ga mau asal mengajukan kredit yang ga layak. Sementara bos maunya segera diajukan biar pusat yang menentukan layak atau ga. Lha saya sendiri udah ga rekomendasi gimana mau fight sama panitia kredit? Nah disitulah sering ada perbedaan pendapat dengan atasan. Saya berpikir jika di Jakarta sebagai ’anak baru’ saya ga enak juga jika harus silang pendapat dengan atasan baru. Selain itu sebagai marketing sering kami pulang malam entah itu bikin proposal kredit ataupun ketemu nasabah. Kebayang dong nyampe rumah jam berapa mana saat baru pindah saya masih tinggal di Pd. Gede yang jarak tempuh ke Sudirman memakan waktu paling cepat 2 jam. Gimana dengan anak2 saya??? Dan ternyata hanya sebulan di departement baru saya udah ga betah...

Tapi tenyata semua ada hikmahnya. Dibalik kesusahan selalu ada kemudahan... Saya jadi kepikiran untuk jadi WAHM (work at home mom). Dan cerita pun mengalir seperti dipostingan saya sebelumnya...

Lalu gimana dong memenuhi rasa kangen ini... Masa kerja lagi? Padahal saya udah diwisuda lho di Milad 2 as full TDA. Kayaknya untuk kerja kantoran lagi ga deh... masih banyak aktivitas lain yang bisa saya lakukan. Belajar saham? Belajar Internet Marketing? Itu lagi dijajaki. Paling ga saya masih selalu mengamati, menghitung, dan menganalisa perkembangan bisnis saya sendiri. Laporan keuangan bisnis saya lengkap lho, meski masih harus saya susun lagi biar rapih. Keuangan salon, cash in maupun cash out semuanya via Rita kasir salon. Tidak dicampur adukkan dengan keuangan pribadi saya. Yah, itung2 persiapan kalau ngajuin kredit di bank he..he...

Post a Comment