Mami, aku mau kayak gitu” cetus Khayra sambil menunjuk ke buku cerita yang baru dibelinya. Saya baru membelikan buku baru berjudul____________ terbitan____________. Saya tertarik dengan pesan yang ingin disampaikan melalui buku itu yakni bisnis. Ya, anak-anak diajarkan untuk mendapatkan uang dengan berbisnis. Khayra sangat tertarik dan ingin segera berjualan seperti contoh di buku itu. Dia ingin punya duit. Saya senang sekali melihat respon Khayra karena memang itulah yang saya harapkan. Dulu kakak Falya juga sudah tertarik berbisnis diumur yang sama dengan Khayra tapi saat itu belum diwujudkan karena saya pun sama sekali tidak mengira kakak akan berpikir kearah sana dan saya pun tidak pernah mengenalkannya pada bisnis. Mungkin itu namanya bakat alam. Simak disini cerita sang kakak Falya berbisnis.

Khayra terus memaksa berjualan. Saya akhirnya mengatakan kepada Khayra kalau dia ingin mendapatkan duit maka dia harus membuat sesuatu yang lalu dijual. Selama ini Khayra sering sekali membuat aneka keterampilan yang diconteknya dari serial Mr.Maker di Cbeebies di Indovision. Kamar saya penuh dengan berbagai macam benda-benda hasil karyanya. Biasanya kami masing-masing mendapat hasil karya Khayra dan kami pun berpura-pura membayarnya. Biasanya Khayra kita ‘modal’ uang dari kertas yang dipotong kecil untuk membeli barang yang dijajakannya. Rupanya Khayra sudah menginginkan uang beneran sehingga tadi Khayra mengatakan akan menjual hasil karyanya kepada kami dan meminta dibayar dengan uang beneran. Aha...ide yang cemerlang. Okay saya langsung menyanggupi. Cara mudah mengajarkan kepada Khayra bahwa hasil karyanya bisa menjadi uang. Nanti saya akan memberikan celengan untuk menampung hasil penjualannya. Hasil tabungannya itu nanti akan dipakai untuk membeli barang-barang yang Khayra inginkan.

Selama ini saya sudah mengajarkan konsep murah dan mahal kepada Khayra. Tidak semua permintaan Khayra saya kabulkan walau kami sebenarnya sanggup untuk membelikan. Kalau mahal saya bilang mahal. Akhirnya Khayra mengerti dan tidak memaksa, bahkan dengan bijak dia mengatakan nanti dibelikan saat mami punya duit banyak. Dengan cara seperti ini Khayra akan lebih menghargai uang dan akan berusaha memikirkan cara mendapatkan uang.

Memang saya mengarahkan anak untuk kelak nantinya berbisnis dan tidak menjadi pegawai kantoran. Khayra sudah sering melihat saya mengirim paket baju jualan. Kalau kakak Falya sih sudah nafsu mau jualan, mo buka stand makanan di sekolahnya tapi saya masih memikirkan sistemnya seperti apa.

Untuk menunjang keinginan saya itu saya mengkondisikannya dari sekarang. Mulai dari cara belajar dan motovasi-motivasi. Kakak Falya sudah belikan belasan buku tentang biografi pebisnis terkenal seperti Hilton, Honda, Nestle, pemilik Bluebird, Levi’s, dll. Bukunya disajikan dalam bentuk komik jadi dia senang sekali membacanya. Kakak Falya juga akhirnya mengerti mengapa kami tidak memanjakannya dengan materi setelah membaca biografi pebisnis itu hampir semuanya dimulai dari ketiadaan materi dari mereka. Semuanya bekerja keras dan semuanya awalnya hanya berjualan eceran, menawarkan barang kesana-kemari door to door sampai akhirnya jadi sukses.

Selain dari buku saya juga mengkondisikan dari ‘otak’ mereka. Dari berbagai informasi, buku dan browsing kesana kemari, para pebisnis sukses itu rata-rata punya otak kanan yang dominan atau setidaknya imbang otak kanan dan kirinya. Alhamdulillah saat tes otak kanan kiri, Falya memiliki otak kanan kiri yang nyaris seimbang: 51% otak kiri dan 49% otak kanan. Saya memaklumi kalau Falya sangat santai jika musim ulangan tiba, tidak pernah takut ujian walau jarang belajar. Tapi prestasinya cukup lumayan. Di SD sering ranking 1, bisa masuk SMP RSBI dan rangking 4 di kls 1 SMPN 19 RSBI. Saya tidak pernah minta dia rangking karena bagi saya cukup dia dapat ilmu, mengerti kapan ilmunya dipakai dan tentunya kegiatan seninya juga harus terus berjalan dan juga berprestasi. Yang saya senangi Falya sangat suka kompetisi. Setiap ada lomba dia ingin ikut, tidak perduli dia bisa atau tidak. Pernah ikut lomba nyanyi walau dia tahu dia tidak terlalu bisa nyanyi. Ikut lomba fisika di sekolah walau yang diujikan sampai pelajaran kelas 9 (Falya baru kelas 7). Alhamdulillah semoga nantinya Falya juga tidak ragu mencoba berbisnis (dan memang sudah dibuktikan di SD Falya sudah berbisnis).

Khayra sedikit berbeda dari kakaknya. Saya menggenjot dia di segi kegiatan seni dan dia suka. Kegiatan seni adalah salah satu cara untuk meningkatkan otak kanan, melatih ketajaman intuisi. Saya membekali Khayra dengan seni dan bahasa Inggris. Alhamdulillah semuanya menunjukkan prestasi yang sangat baik. Walaupun kami harus spend duit yang cukup besar untuk menunjang semuanya namun demi anak akan kami usahakan. Toh uangnya buat investasi penddikan dan bukan untuk materi.

Yah sebagai sesorang ibu yang ingn memberikan yang terbaik buat anak, saya hanya bisa berusaha dan berdoa. Semoga anak-anak kami bisa sukses menjadi pebisnis yang sukses dunia akhirat. Aamin...

Labels: anak berbisnis, anak bisnis, business, Khayra