Ayam, kampungnya dimana? Pagi-pagi saya membuat sup ayam kampung untuk sarapan. Biasanya saya jarang masak ayam kampung karena dagingnya agak keras jadi masaknya agak lama atau memakai panci presto. Tapi kemarin saya memang sengaja membeli ayam kampung untuk dibikin sup. Saya suka tidak tahan mencium bau lemak ayam potong bila dibuat sup.Saya memasaknya dengan presto. Mungkin karena panci prestonya sudah berusia lanjut (hampir 12 tahun!) jadi kurang ampuh mengempukkan ayam. Memang sih belum lama masaknya namun berhubung kakak Falya sudah harus sarapan sebelum berangkat ke sekolah jam 5:50 am, saya akhirnya mematikan kompor. Saat saya mencoba ayamnya, lumayanlah sudah matang walau masih kurang empuk.Khayra tertarik ingin mencoba sehingga saya pun memberikannya sekaligus sebagai sarapan sebelum Khayra berangkat ke sekolah.Khayra: " Mami, koq ayamnya agak keras sih?"Mami:"Itu ayam kampung."Khayra:"Emang kampungnya ayam di mana?"Mami: "hahaha....."Saya tidak bisa menahan tawa. Saya dan kakak tertawa terbahak-bahak. Sejenak Khayra bengong melihat kami tertawa lalu ngambek."It's not funny, Mami" Khayra menggerutu...Hah...ada-ada saja kelucuan anak-anak...WidifayraTOKO BAJU MODIS & BUTIK ONLINE Cutelyfashion.comGROSIR JILBAB |KATUN PARIS omahnif.comSALON MOZ5 PALMERAH Cutelyfashion.com Labels: anak, ayam kampung, Khayra |
Post a Comment