Kak, Aku Mau Pup
Khayra Amarylla Difayla, anak keduaku ini mempunyai sifat yang lebih banyak mirip denganku. Wajah dan postur badannya yang imut pun mirip denganku dan juga mirip dengan ibuku. Berbeda dengan anakku yang pertama Falya Aqiela Sekardina, yang mulai dari wajah, postur badan dan sifat sangat mirip dengan papanya.
Khayra lebih berani melawan jika dia merasa dizholimi. Kalau kakaknya lebih banyak mengalah (tapi tidak berlaku jika dia berantem dengan adiknya). Dulu saya ingat waktu Falya di TK, seorang temannya menusuk paku ke perut Falya. Kontan saya langsung marah saat Falya menceritakan hal itu dan mengatakan akan melaporkan kejadian itu kepada ibu guru di sekolahnya. “Jangan, Ma” pinta Falya memohon. Lho kenapa? Kakak kan sudah disakiti” tanya saya dengan heran. Kasihan, Ma. Nanti dia dimarahin ibu guru”jelas Falya. Akhirnya saya mengalah. Kebetulan anak yang mau saya laporkan itu adalah anak teman kantor saya. Saya putuskan untuk melaporkan langsung ke ibunya saja nanti di kantor.
Kalau Khayra agak sedikit berani. Meskipun Khayra sangat manja, selalu menempel pada saya dan papinya, namun Khayra jauh lebih berani. Misalnya saat bermain ayunan di mall. Saat ada anak yang mencoba mendorong Khayra agar mau turun dari ayunan dan memberikan pada anak itu, pasti Khayra akan membalas mendorong juga dan keukeuh gam au turun dari ayunan. Kalau ini sih saya tidak heran. Persis sama dengan sifat saya hahaha...
Peristiwa hari Sabtu yang lalu sungguh membuat saya terkejut sekaligus senang akan keberanian Khayra. Ceritanya Hari Sabtu itu kami jalan-jalan ke Mall Grand Indonesia sekaligus untuk memenuhi janji saya reunion dengan teman-teman sekelas waktu SMP dulu di Makassar. Sambil menunggu teman-teman datang, saya menemani anak-anak di Gramedia. Saat itu papanya sedang ke toilet. Sembari menemani Khayra yang lagi asyik bermain games di conter edugames, teman saya menelpon. Ternyata sebagian teman sudah datang sehingga saya segera bergegas ke sana. Saya sampaikan kepada Khayra bahwa mami akan pergi dulu ketemu teman dan Khayra di Gramedia hanya bersama kakak Falya tapi kakak Falya tidak menemani Khayra di counter games karena kakak sedang mencari buku. Khayra tidak keberatan, malah tidak mau saat saya ingin memanggil kakaknya untuk menemaninya. Dan saya pun tenang melangkah meninggalkan Gramedia menemui teman-teman yang sudah berkumpul di Marche.
Saat acara reuni selesai dan saya kembali ke Gramedia menemui anak-anak pun sepertinya tidak ada masalah saat saya tadi hanya meninggalkan Falya dan Khayra berdua. Tiba-tiba Falya bercerita bahwa tadi saat saya sudah pergi menemui teman dan papinya belum balik ke Gramedia, Khayra ingin pup. Saat itu Falya sedang tidak bersama adiknya dan Khayra pun tidak tahu dimana kakaknya. Falya yang sedang duduk karena kebetulan sedang sakit perut, tiba-tiba mendengar ada suara panggilan melalui informasi. “Panggilan kepada saudari Falya dari Pos Pengumben, ditunggu adiknya Khayra di informasi”. Mendengar panggilan tersebut, Falya bergegas ke ruang informasi dan mendapati Khayra di sana. ada apa, Yu? Tanya Falya. Yu atau Ayu adalah nama sayang Khayra di rumah. “ Mau pup” bisik Khayra. Falya pun segera menelpon papinya. Selanjutnya tugas mengantar Khayra pup diambil alih oleh papinya.
Saya pun penasaran bagaimana Khayra bisa punya insiatif untuk memanggil kakaknya melalui informasi. Setelah dikorek ceritanya, ternyata saat Khayra terasa mau pup, Khayar bertanya kepada petugas yang ada di sana. “Kakakku mana?” tanya Khayra. “nama kakaknya siapa?” Tanya si petugas. Dan seterusnya Khayra menjawab dengan lancar saat ditanya alamat rumahnya dan nama dirinya. Selanjutnya petugas mengantar Khayra ke tempat informasi untuk memanggil Falya melalui microphone.
Hhmm ternyata anak saat ‘dilepas’ bisa mandiri yah. Selama ini Khayra sangat manja pada saya, maunya semua sama saya. Ternyata Khayra sangat bisa mandiri. Maminya saja mungkin yang terlalu memanjakan.
Widifayra
Mau Langsing dengan Nutrisi Sehat Alami?
Just klik
Labels: anak, anak mandiri, Khayra |
Post a Comment