Leukosit Tinggi Bisa Turun Tanpa ANTIBIOTIK
Tidak bosan-bosannya saya memposting tentang antibiotik berdasarkan pengalaman saya menangani anak saya saat sakit.
Sehari sebelum Idul Adha, Khayra kembali demam yang disebabkan oleh batuk pilek yang hinggap di badan Khayra 2 hari sebelumnya. Flunya tertular dari saya yang juga flu berat sampai suara saya nyaris tidak keluar. Ditambah lagi 4 hari sebelumnya Khayra berenang di rumah teman saya. Waktu itu sih Khayra belum pilek sama sekali. Berhubung saya saat itu flu mungkin saja virusnya loncat ke tubuh Khayra yang nempel banget dengan saya.
Rabu malam Khayra mimisan dan saya segera menyumbatnya dengan daun sirih. Walau cukup banyak namun bisa berhenti setelah saya kasih daun sirih. Kamis pagi sebelum berangkat ke sekolah Khayra kembali mimisan. Kali ini banyak banget sampai-sampai tissue sekotak nyaris habis. Panik dong karena dikasih daun sirih pun tidak mempan. Mana darahnya kental menggumpal gitu. Akhirnya saya mencoba menghentikan darahnya dengan es batu. Khayra sempat menolak karena dingin banget saat bunga es dari freezer saya masukkan ke lubang hidungnya. Saya akali dengan memasukkan es tersebut ke dalam tissue lalu tissuenya saya masukkan ke lubang hidungnya. Alhamdulillah usaha ini membuahkan hasil. Pagi itu Khayra tetap berangkat sekolah. Seperti biasa Khayra sudah saya berikan obat juice daun pepaya dan jamu kunyit.
Kamis sore saya membawa Khayra ke UGD karena dokter anak sudah tidak ada dan untuk menunggu besok tidak bisa juga karena Idul Adha, poliklinik tutup demikian halnya dengan klinik fisiotheraphy. Tujuan saya membawa ke RS untuk melakukan nebulize terhadap batuk Khayra yang bunyinya sudah grok...grok... dan takutnya nanti malah membuat sesak nafas. Seperti biasa setelah diperiksa saya minta dinebulize dan dokternya segera membuat pengantar untuk periksa darah. Dokternya juga menanyakan apa yang dirasakan Khayra selama sakit ini. Saya menceritakan bahwa Khayra sempat mimisan sehingga dokter pun langsung meminta pemeriksaan darah untuk mengetahui DB atau tidak. Alhamdulillah hasil test darahnya tidak menunjukkan DB dan hanya kadar leukositnya yang tinggi yakni 15.000 dari yang normal 13.000. Yang saya tidak sangka dokternya menawarkan untuk dirawat inap. Whatttt????? alasannya karena kadar leukositnya tinggi. Tentu saja saya menolak. Jangankan dirawat inap, dikasih antibiotik aja saya ogah. Namun tentu saja saya tidak mengatakan hal tersebut ke dokter. Saya menolak secara halus dengan alasan besok mau Lebaran Idul Adha masa sih masuk RS? Dokter akhirnya meresepkan obat batuk dan tidak lupa ANTIBIOTIK. Saya hanya menebus obat batuk (karena batuknya Khayra sudah kenceng banget) dan menolak antibiotik. Kadar leukosit Khayra pernah 18.000 dan saya tetap tidak memberikan antibiotik, hanya dengan jamu kunyit dkk beserta juice daun pepaya bisa sembuh tuh dan ini sudah terjadi berkali-kali.
Besoknya, di hari Idul Adha, Khayra sudah tidak demam walau masih batuk dan saya tetap memberikan antibiotik alami (jamu kunyit + daun sirih + kencur + jahe + jeruk + madu) berserta obat batuk dari dokter. Juga memijat badannya dnegan oil aromatheraphy. Demamnya saya obati dengan juice daun pepaya (juice ini juga untuk mencegah DB). Juice daun pepaya ini tetap saya berikan walau Khayra sudah tidak demam namun masih flu/batuk. Ini untuk mencegah DB karena disaat tubuhnya lagi kurang fit bisa saja ada nyamuk DB yang menggigit. Jadi juice daun pepaya itu bisa membantu menaikkan daya tahan tubuhnya.
Alhamdulillah beberapa hari kemudian Khayra sudah sehat walafiat. Sekali lagi saya membuktikan leukosit tinggi bisa sembuh tanpa antibiotik.
Widifayra
MAU TURUN BERAT BADAN??? MAU LANGSING???
Labels: jamu antibiotik, juice daun pepaya, Kesehatan, obat alami, obat panas alami, oil aromatheraphy, pepaya |
Dear Ibu Widi,
Boleh tau takaran untuk masing-masing bahan agar dapat diperoleh obat alami tersebut?
terima kasih.