Tips Belajar Mengemudi Mobil
Tips belajar
Mengemudi Mobil yang akan saya ceritakan di sini berdasarkan pengalaman saya 21
tahun yang lalu saat belajar mengemudi mobil.
Walaupun sudah 21 tahun yang lalu, Insya Allah masih tetap bisa terpakai
koq caranya.
Saat itu tahun 1991 saya
kelas 2 SMA usia 16 tahun (ga nanya ya…hehe…).
Alhamdulillah ada rejeki untuk membeli mobil untuk pertama kalinya. Sebelumnya kami hanya punya motor YAMAHA
tahun 1979 (wekkk jadul banget ya…tapi sangat berguna sampai dengan dia
tergantikan oleh mobil baru kami…hiksss).
Wacana untuk membeli
mobil sudah ada 1-2 bulan sebelum realisaasi.
Karena di rumah tak satu pun yang
bisa nyetir mobil, otomatis sayalah yang didaulat pertama kali belajar nyetir
mobil. Nah sebelum saya memakai jasa
kursus mengemudi, saya belajar mengemudi mobil secara imajinasi. Maksudnya
gimana tuh? Sabar… akan saya jelaskan ya…
Kalau sekarang mau
buat SIM harus tes mengemudi mobil dengan simulator. Karena
dulu tidak ada simulator (kalaupun ada toh tidak dipakai untuk belajar
mengemudi), saya meletakkan ‘simulator’ tersebut dalam benak saya. Jadi gini.
Setiap hari saya pulang sekolah naik angkot. Saat naik angkot, saya usahakan duduk di kursi
yang mana saya bisa dengan jelas melihat tangan supir angkotnya menggerakkan
perseneling. Saya hanya perhatikan saja
kapan supirnya menggerakkan ke gigi 1, kapan ke gigi 2, gigi 3, gigi 4 dan
mundur setiap hari selama kurang lebih ½ jam (karena jarak sekolah ke rumah
saya sekitar 10 km jadi memakan waktu kurang lebih ½ jam). Lama kelamaan saya hapal dengan sendirinya
(tidak berusaha menghapal lho! Hanya dengan mengamati dan memperhatikan). Saat supir angkot nyetir seolah-olah (dibenak
saya) sayalah yang menggerakkan persenelingnya.
Intinya saya sudah “jago’ nyetir secara imajiner.
Karena masih imajiner
maka saya perlu praktek mengemudi secara nyata sehingga saya memutuskan untuk
ikut kursus mengemudi mobil. Hari
pertama saya praktek di dalam kompleks perumahan yang sepi. Karena sudah hafal, saya langsung bisa
menyetir walau sedikit masih kaku. Hari
kedua saya langsung disuruh mengemudi di jalan raya dan langsung ke jalan raya
dua arah yang terkenal ramai sekali mana sempit pula dengan parkiran mobil di
kiri dan kanan jalan. Alhamdulillah saya
bisa melewati jalan itu dengan selamat.
Hari ketiga sudah keliling kota dan diajarkan tingkat kesulitan yang
lebih tinggi misalnya bagaimana mengatur perseneling dan gas di tanjakan agar
mobil tidak mati, bagaimana cara parker dan bagaimana memasukkan mobil ke
garasi. Hari ke-4 saya sudah diajar
mengemudi dengan mobil saya sendiri yang mana harus lebih hati-hati karena
tidak ada rem ganda seperti yang biasanya ada di mobil khusus untuk belajar mengemudi. Seingat saya hanya ikut separuh dari jadwal
kursus saya karena dianggap sudah bisa.
Visualisasi yang saya lakukan di benak saya dalam mengemudi mobil rupanya sangat membantu saya dalam mengemudi mobil secara nyata. Sebagai catatan, dalam kursus mengemudi mobil tidak hanya saya yang diajar ada juga orang lain dan seingat saya waktu itu ada sekitar 3 orang yang diajar dan saya sendiri yang cewek. Jadi kami belajarnya gantian. Tetapi sayalah yang paling cepat bisa mengemudi mobil. Rata-rata mereka baru dibawa ke jalan raya setelah 3 hari belajar di dalam are perumahan yang sepi.
Itulah sekilas
pengalaman saya belajar mengemudi mobil.
Semoga bermanfaat.
UPDATE:
Ini sharing dari teman saya yang baru ketemu lagi kemarin setelah sekian lama. Dia cerita bahwa dia sekarang jago nyetir mobil tapi mobil matic. Dia dulunya pernah belajar nyetir mobil manual tapi tidak juga bisa mengemudi dengan lancar sampai akhirnya dia desperate dan tidak pernah lagi menyetir mobil. Sampai akhirnya dia mencoba mengemudi mobil matic dan saat itu juga (saat pertama kali mencoba mengemudi mobil matic) dia langsung bisa mengemudikan mobil itu di jalan raya dan sampai ke tujuan. Katanya kayak lagi main bom-bom car hehe... Saya pribadi belum pernah nyetir mobil matic karena masih trauma dengan kejadian dekat rumah (di ITC Permata) dimana dia bersama mobilnya jatuh dari parkiran lantai atas. Mobil matic kan hanya main gas dan rem jadi kalau tidak menguasai bisa saja kita menginjak gas terlalu dalam dan akhirnya mobil itu melaju kencang. Sementara kalau mobil manual, kecepatan juga dipengaruhi oleh perseneling. Kalau baru menyalakan mobil atau mobil berhenti dan start lagi makan yang dipakai adalah 'gigi 1' yang mana biar diinjak gasnya secara full mobilnya tidak akan melaju kencang karena 'gigi' harus dinaikkan lagi. Bagi saya ini lebih aman. Tapi semua terserah Anda....
Widifayra
MAU TURUN BERAT BADAN??? MAU LANGSING???
Labels: Pendidikan, personal, tips belajar mengemudi mobil |
artiel yang sangat bagus, ...