Berburu Sekolah Favorite
Sejak Falya kelas 5 SD saya mulai rajin tanya sana
sini SMP yang bagus seputaran rumah. Ga harus dekat banget dengan rumah asalkan
ada angkutan umum maksimal 2x ganti deh. Seringnya saya merias di salon membuat
saya sering ngobrol dengan ibu2, tanya2 sekolah yang bagus. Sanggar Ananda pun
tahunya dari customer yang saya rias, persis saat saya lagi nyari sanggar seni
yang bagus buat anak. Tahu ttg SMPN 19 juga dari customer. Lalu ditambah hasil
browsing dapatlah info bahwa SMPN 19 masuk 5 besar SMPN terbaik di Jakarta.
Sejak itu didoktrinlah ke Falya harus bisa masuk SMPN 19. Selain tergolong SMP
RSBI, transportasi kesana pun sangat mudah. Hanya sekali naik metromini sekitar
10-20 menit dari rumah. Kalo anak sekolah bayar cuma Rp. 1000,-. Falya pun
sangat antusias untuk bisa lulus di SMPN 19. Pokoknya pikiran dan energi
dicurahkan ke SMP ini. Menyadari persaingan yang sangat ketat untuk bisa lulus,
ditambah Falya hanya dari lulusan SDN regular (SDN di Jakarta dibagi 3 level :
RSBI, SSN lalu paling rendah Reguler) membuat saya ekstra keras berusaha. Mulai
dari memburu soal2, dari internet dan dari buku. Dari internet saya bahkan
dapat soal-soal ujian dan kunci jawaban dari tahun 1995-2005. Memang bener ya
jika energi kita curahkan ke sesuatu ada aja jalan untuk mencapainya. Ada aja yang
kasih petunjuk dan kemudahan. Seorang customer di salon memberikan copyan
soal-soal try out tahun lalu. Lalu saat saya sedang menjalani terapi tangan
saya yg kena frozen, seorang terapis di rumah sakit Medika yang anaknya
kebetulan sekolah di SMPN 19 menginfokan bahwa lebih mudah masuk SMPN 19
melalui test daripada melalui NEM. Wah info yang berharga banget, sehingga saya
segera telepon ke SMPN 19 mencari tahu jadwal test.
Selain SMPN favorit, saya pun mencari SMP swasta
yang bagus yang lagi2 kriterianya harus mudah dijangkau angkutan umum.
Ketemulah SMP Lab School. Lagi2 costumer di salon yang menginfokan bahwa ada
buku-buku soal test beberapa tahun lalu di lab school. Soal2nya memang ga
lazim, susyahhh untuk ukuran anak SD terutama math-nya. Rumusnya diputar2 dl
baru sampai tujuan. Melalui pengajaran yang ekstra galak sampai Falya nangis2
segala, Falya akhirnya bisa menguasai. Sayangnya Falya ga lulus . Feeling saya
sih Falya ga lulus di psikotest karena memang Falya gampang kesel dan nangis
apabila di bawah tekanan. Mungkin memang Allah tahu keraguan di hati saya untuk
masuk Lab School karena untuk mencapainya harus melalui 2 x ganti metromini,
melewati SMPN 19 dulu. Hikmahnya dengan latihan soal2 yang susah, Falya mudah
sekali menyelesaikan soal-soal try out. Bahkan ada soal try out yang dikerjakan
hanya ½ jam tanpa dicek lagi karena akan segera test wawancara di SMPN 19,
namun bisa tetap mendapat nilai 9.5.
Kompleks kami masuk dalam wilayah Jakarta Barat,
dan SMPN favorit di Jakbar adalah SMPN 75 di Jl. Ry. Kebon Jeruk. Belum RSBI
sih masih SSN tapi termasuk 10 besar SMPN terbaik se-Jakarta. Namun untuk menuju ke
sekolah tersebut harus 2x ganti angkot dan pulangnya 3x ganti angkot pakai
nyebrang jalan besar + jalan kaki lagi. Beuhh ribet… Memang hanya SMPN 19 lah
yang paling oke dari sisi mutu dan kemudahan transportasi.
Masih deg-degan menunggu hasil UAN. Hanya 240 murid
yang akan diterima dari 264 nama yang diumumkan lulus. Berarti akan ada 24
calon murid yang gugur. Karena diurutkan sesuai peringkat sih berarti urutan
241-264 menjadi calon yang gugur. Perhitungan nilai akhir berdasarkan nilai
test di SMPN 19 dengan bobot 60%+ nilai UAN 40%. Di atas kertas sih dengan
peringkat 59 kakak Falya masih aman. Yah let us see next month. Semoga impian
kakak bersekolah di SMPN 19 Jaksel tercapai. Aamiin…
Widifayra
MAU TURUN BERAT BADAN??? MAU LANGSING???
Labels: internasional, Pendidikan, RSBI, sekolah bagus, sekolah favorit, smp favorite, SMP lab school, smp negeri, smpn 19, SMPN 75, SMPN favorit, SMPN RSBI |
Post a Comment