FalyaNow my-Falya is... Lilypie Kids birthday PicAnd my-Khayra is...
Tulisan di blog ini hanya merupakan sharing dari saya. Tidak bermaksud menggurui siapapun. Jika bermanfaat, alhamdulillah. Jika tidak sesuai dengan pendapat Anda, saya mohon maaf dan agar dilupakan saja. Terima kasih...
Leukosit Turun Dengan Obat Alami
Thursday, June 21, 2012
Leukosit Turun Dengan Obat Alami

Kembali saya ingin menceritakan khasiat obat alami yang sudah dirasakan Khayra. 


Tiga minggu yang lalu Sabtu 27 Mei 2012 pagi hari saat bangun tidur Khayra mulai sedikit batuk. Karena batuknya hanya sesekali, saya tidak terlalu menghiraukan dan tetap pada rencana semula untuk jalan-jalan. Maklum pap baru datang semalam jadi seperti biasa Sabtu pasti dipakai jalan. Nah hari itu rencananya kami akan ke PIM setelah menjemput kk Falya yang sedang ekskul Bahasa Jepang di sekolah. Saya juga diundang pertemuan oleh sensei. Di sekolah Falya, Khayra sempat mondar mandir di lapangan yang panas dan berangin sambil menunggu saya rapat dengan sensei. Dari sekolah Falya kami meluncur ke Panglima Polim untuk makan sate yang cukup terkenal di daerah itu. Berhubung dari panglima Polim ke PIM macet banget, kami merubah tujuan ke rumah mertua saya di Pondok Gede. Sepanjang perjalanan Khayra tidur dan berlanjut sampai di rumah mertua. Ternyata Khayra demam sehingga rencana ke PIM batal dan langsung pulang ke rumah.


Karena Khayra panasnya karena batuk maka saya memberikan obat actived. Sebenarnya saya sudah beberapa bulan menghindari obat kimia, namun saya ingin Khayra cepat sembuh berhubung hari Senin kami sekeluarga akan membuat Paspor di kantor Imigrasi Jakarta Barat yang letaknya di Kota. Pembuatan paspor tidak bisa ditunda lagi karena sensei sudah akan menyerahkan ke Japan Foundation sehubungan dengan rencana keberangkatan Falya ke sana bulan Oktober. Minggu sore saya baru memberikan ramuan juice papaya kepada Khayra untuk menurunkan panasnya. Senin pagi panasnya sudah mulai turun dan karena pagi-pagi banget kami harus meluncur ke kantor Imigrasi dan demi menjaga supaya panasnya tidak menaik saat kami sedang sibuk mengurus paspor, maka pagi itu saya memberikan obat panas. Obat daun papaya tetap saya berikan. Di kantor Imigrasi Khayra sempat mimisan dan badannya sedikit hangat. Berhubung Khayra tadi mimisan sepulang dari kantor Imigrasi, saya mampir membelikan larutan penyegar cap B. Saya pun membuatkan jamu kunyit+jahe+kencur+10 lembar daun sirih untuk Khayra. Bukankah kunyit dan daun sirih adalah antibiotic alami? Saya hampir saja menyerah untuk memberikan antibiotic. Rencananya besok jika Khayra masih demam walaupun telah saya berikan antibiotic alami, maka terpaksa antibiotic kimia saya berikan. Selasa pagi suhu tubuh Khayra semakin mendekati normal dan Alhamdulillah sorenya sudah benar-benar normal walaupun masih batuk dan flu.


Berhubung Khayra selalu bersama saya maka saya pun ikut kena flu lalu menular ke kakak Falya. Saat saya mulai sembuh, kk Falya flu-nya masih berat sehingga kembali nular ke saya. Saya flu nyaris 2 minggu. Tiba –tiba kembali di hari Sabtu 9 Juni, tepat 2 minggu dari waktu Khayra demam, kembali suhu badan Khayra menaik. Herannya kali ini tanpa didahului batuk maupun pilek. Penyebabnya saya kurang tahu yang jelas Khayra demam sepulang main ke rumah tetangga di blok yang berbeda. Saya ijinkan karena sudah seminggu Khayra sehat walafiat walaupun saya dan kakaknya flu. Awalnya saya kira dia akan bermain dalam rumah tapi ternyata mereka main sepatu roda di jalanan dan baru saya ketahui saat malamnya dia bercerita. Sore itu cuaca memang mendung dan angin cukup kencang. Saya pikir mungkin masuk angin dank arena saya dan kakaknya masih flu sementara kami bertiga tidur sekamar, mungkin saja ada virus atau bakteri dormant yang pindah ke badan Khayra dan langsung bangun saat kena angin dan Khayra yang kelelahan bermain. Seperti biasa saya mengandalkan obat alami jamu, larutan penyegar dan juice daun papaya. selama hari minggu walau sedikit demam (sekitar 37-an) Khayra tetap aktif bermain di rumah.


Senin pagi kelihatannya Khayra sudah baikan dan saya tawarkan apakah mau ke sekolah. Khayra mengeluh masih pusing. Sekitar jam 9 panasnya naik mencapai 38.4. Saya masih bertahan tidak memberi obat panas dan membiarkan panas tubuhnya yang ‘membunuh’ virus atau bakteri di badannya. Jam 10 Khayra mulai merasa tidak nyaman. Terlihat dari matanya yang memerah dan merasa kedinginan. Saya memutuskan ke RS untuk periksa darah, takutnya DB karena panas kali ini tanpa disertai flu. Sebeum ke dokter saya cek suhunya sudah mencapai 38.6 sehingga saya terpaksa memberikan obat panas kimia. Karena saya peserta inhealth maka terlebih dahulu saya ke kantor untuk meminta pengantar dari dokter keluarga ke dokter spesialis anak. Saat berkonsultasi dengan dokter umum (yang masih muda banget orangnya) sang dokter menyarankan untuk memberikan obat panas jika suhunya sudah diatas 37.5, ditakutkan anak mengalami kejang. Hhmm pernyataan yang berbeda dengan yang saya pelajari di milis sehat bahwa saat anak panas, usahakan untuk tidak memberikan obat penurun panas jika anak masih terlihat ‘nyaman’ walaupun suhunya sudah mencapai 38. Biarkan panas tubuhnya yang membunuh penyakit di badannya. Saya sendiri sudah mempelajari daya tahan anak saya sehingga sampai dengan 38.4 biasanya saya masih bertahan tanpa obat penurun panas. Alhamdulillah Khayra juga tidak ada sejarah pernah kejang. Setelah mengantongi surat rujukan untuk tes lab dank e dokter spesialis, kami segera meluncur ke RS. MPH. Alhamdulillah hasil test darah trombositnya bagus dan test DBnya dengan ig juga negative. Hanya leukositnya yang tinggi menunjukkan adanya infeksi. Biasanya disebabkan bakteri dana dokter akan memberikan antibiotic. Benar saja dokter memberikan antibiotic dan obat flu/batuk karena katanya saluran pernafasannya terlihat meradang. Hati saya menolak memberikan antibiotic dan mencoba tetap mencoba antibiotic dari daun sirih dan kunyit juga oil aromatheraphy. Hanya obat flu/batuk yang saya berikan.


Senin malam (berarti sudah 2x24), Khayra masih demam hanya saja sudah di bawah 38.6, mungkin sekitar 38.3 tapi Khayra sudah tidak gelisah sehingga saya tidak lagi memberikan obat penurun panas kimia kecuali juice daun papaya. Larutan penyegar dan jamu/antibiotic alami tetap saya berikan per 2 jam. Saat Khayra tertidur, saya sempat nangis dan memohon pada Allah SWT agar Khayra-ku kembali sehat tanpa antibiotic. Tengah malam Khayra terbangun untuk pipis dan saya yang susah untuk kembali tidur iseng membuka facebook. Kebetulan saya membuka postingan seseorang yang menuliskan tentang kekuatan energy. Saya kemudian masuk ke link-nya. Postingan di web itu membangkitkan kembali ingatan saya akan kekuatan energy, kekuatan pikiran yang bisa menyembuhkan penyakit. Dulu saya pernah ikut pelatihan energy reiki sekitar 6 tahun lalu. Tapi saya malas latihan jadi sensitifitas menarik energinya tidak terasah. Apa yang saya pelajari dulu pada dasarnya sama saja dengan berbagai ilmu tentang energy, tentang Low of Attraction, kekuatan pikiran, quantum ikhlas dll yang lagi marak belakangan ini. Tidak ada salahnya saya coba terapkan ke Khayra di tengah kepasrahan saya malam itu. Saya lalu membayangkan menyalurkan energy ke badan Khayra dan energy tsb membersihkan badan Khayra, darah Khayra sehingga kembali bersih. Saya fokuskan ke bagian tenggorokan yang kata dokter meradang. Saya melakukan sampai kemudian saya tertidur.


Pagi harinya badan Khayra berkeringat walau masih demam sekitar 37.6. Alhamdulillah, yang jelas kata Khayra,” Feel better, Mommy”. Saya masih melanjutkan dengan memberikan jamu antibiotic, larutan penyegar, teh hangat, oil aromatheraphy dan juice daun pepaya serta obat pilek (saya pakai actived). Siangnya suhu badan Khayra semakin membaik dan malamnya sudah normal ke angka 35-36. Syukur tak terkira, Khayra kembali bisa melewatkan penyakit ini tanpa antibiotic.


Saya ingat waktu bulan Maret, Khayra juga demam dan hasil pemeriksaan leukositnya 14rb dari normal max 13rb. Waktu itu saya ke dokter B dai RS.MPH dan dikasih antibiotic. Waktu itu saya masih meyakini bahwa bila terjadi peradangan karena bakteri (ditandai dengan tingginya leukosit) maka pengobatan harus dengan antibiotic. Ternyata keyakinan saya terbantahkan karena Khayra bisa sembuh tanpa antibiotic padahal leukositnya mencapai 18rb.


Saya tidak tahu Khayra sembuh karena memang sudah waktunya sembuh alami (di hari ke-3), atau karena obat alami yang saya berikan atau karena energy yang saya salurkan. Yang jelas apapun itu, semua karena Allah SWT yang sudah menyembuhkan Khayra. Alhamdulillah...


Widifayra

Mau Langsing dengan Nutrisi Sehat Alami?
Just klik

Labels: , , , , , , , , , , , ,

posted by Widifayra @ 11:26 pm  
0 Comments:

Post a Comment

<< Home
 

LANGSING & SEHAT

TOKO BAJU ONLINE

TOKO BAJU ONLINE

RAHASIA RUMAH GRATIS

RAHASIA RUMAH GRATIS

KLIK DISINI RAHASIA MENDAPATKAN RUMAH GRATIS !!! GRATIS E-BOOK SENILAI Rp.200.000,- PERSEDIAAN TERBATAS !!!

BINGUNG MENGATUR KEUANGAN ANDA???

CHECK UP FINANCIAL

SOLUSINYA DISINI !!!

About Me

Widya Astuti's Profile
Widya Astuti's Facebook profile

Click My Profile Picture To See Me @ FACEBOOK

Name: Widifayra
Home: Pos Pengumben, Kb. Jeruk, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: Nama saya Widya Astuti, biasanya dipanggil WIDI. FAYRA adalah gabungan nama 2 putri saya(FAlya-12 th dan khaYRA6 th). Lulusan PTN di Bogor dan pernah bekerja di salah satu Bank Swasta di Jakarta sebagai marketing kredit. Saat ini sebagai WAHM (Work At Home Mom), berbisnis untuk lebih mengembangkan potensi diri...dengan dukungan rekan-rekan yang super hebat di komunitas TDA.
Email: widifayra@yahoo.co.id
Kategori
Previous Post
Links
Bisnis
Kesehatan
Pendidikan
Comments

count webpage visits
Aku Langsing




Member of

JOIN TDA

Rekan TDA